*Silahkan buat tulisan di blog, dengan jumlah karakter 150-300*
*Pilihan judul*
3 HAL MANFAAT DARI KEGIATAN DI GROUP BELAJAR MENULIS
Menulis merupakan hal menyenangkan bagiku. Sejak kecil aku suka sekali memperhatikan bentuk-bentuk tulisan, baik di undangan pernikahan, ataupun di papan reklame yang dulu sering dipajang di tepi-tepi jalan raya.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kecanggihan teknologi di bidang IT, semakin banyak pula aku mengenal berbagai macam bentuk huruf yg bisa aku pergunakan dalam menuangkan hasil kerjaku sebagai seorang guru di sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Purwokerto.
Masih terbayang dalam ingatanku saat pertama kali aku belajar mengetik di SMEA Negeri Purwokerto. Waktu itu pak guru memerintahkan agar siswanya selalu menghafal menekan tuts sambil menghafalkan letak keberadaan huruf a sampai dengan z yang ada di keybord mesin ketik manual kala itu. Dengan semangat membara dan niat sungguh-sungguh, alkhamdulillah aku berhasil menguasai cara MENGETIK BUTA, yaitu cara mengetik hanya dengan melihat teks tanpa melihat keybord. Hal ternyata sangat berguna bagi pekerjaanku saat ini. Walaupun pada awalnya aku belajar komputer mengalami kesulitan yang teramat sangat, disebabkan karena usia yang sudah tua sekitar 42 tahun aku baru belajar komputer, padahal saat itu sudah banyak yang bisa komputer. Berangkat dari rasa malu dan kemauan dan juga dipicu oleh tugas tambahan karena ada kewajiban guru harus mengajar 18 jam perminggu, sedangkan besicku mata pelajaran PPKn dan gurunya ada empat orang, aku diberi tugas mengajar TIK di kelas tujuh. Tantangan ini kusanggupi dengan syarat aku minta di les komputer. Alkhamdulillah persyaratanku dikabulkan. Baru mulai les sekitar seminggu ada kabar, kalau aku diminta mengajar di sekolah favorit tempat kerjaku sekaranag. Terbayang di mataku, jika akuvga bisa komputer, tidak bisa mengajar menggunakan slide, pasti nanti aku akan jadi bahan oerhunjingan siswaku.
Di sekolah baruku aku belajar komputer mati-matian, HARUS BISA begitu kataku dalam hati. Usahaku tidak sia-sia, aku bisa mengopersikan komputer dengan baik walaupun belum mahir sekali, tapi bisa mengalahkan guru-guru senior yang ternyata masih pada gaptek.
Waktupun berlalu begitu cepat, tanpa terasa. Peraturan demi peraturan datang silih berganti, begitupun dengan ketentuan kenaikan pangkat guru PNS. Diantaranya harus:
1. Wajib melampirkan PAK
2. Melampirkan prestasi kerja yang terdiri dari sasaran kerja pegawai capaian SKP pada akhir tahun.
3. Penilaian perilaku kerja
4. Nilai tugas tambahan.
Prestasi kerja guru diwujudkan melalui Penelitian Ilmiah dan Karya Inovasi. Dua hal inilah yang membuat beban guru semakin bertambah berat.
Dipicu oleh usia yang semakin senja dan proses yang harus kulalui, sedikit demi sedikit aku harus mau mengikuti ketentuan tersebut, jika ingin naik pangkat. Alkhamdulillah 5 tahun pertama aku berhasil membuat diktat walaupun masih sangat kurang menarik, dan mendapatkan nilai 1. Di tahun ke 6 aku berhasil membuat buku pedoman guru, artikel, best practice, diktat. Aku berhasil mengumpulkan nilai 6,5. Syarat kenaikan pangkat golongankupun sudah lebih dari cukup. Dengan modal nekad aku berangkat ke Dinas Pendidikan mengajukan kenaikan pangkat dari IIIc ke IIId. Prosespun berjalan melalui online.
Pada saat sebelum proses kenaikan pangkat, timbullah wabah civid 19 yang mengharuskan setiap warga negara melakukan semua aktivitas dari rumah. Sebagai seorang guru akupun tidak mau ketinggalan mengikuti diklat online baik yang diselenggarakan oleh sekolah, MKKS, maupun BVT dan PGRI. Sambil mebyelam minum air, begitu pepatah mengatakannya. Selain mendapatkan sertifikat/piagam aku juga akan mendapatkan nilai yang akan dimasukan ke dalam PAK tahunan.
Berangkat dari sinilah aku mulai menyukai diklat online. Diklat online yang pertama kuikuti adalah Banyumas Virtual Training yang diselenggarakan atas prakarsa MKKS sekabupaten Banyumas, dengan hasil SANGAT MEMUASKAN. BVT membawaku mengenal pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi google clasroom, google form, quizizz. Sistem yang pada awalnya membuatku pusing tujuh keliling harus kulalui dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, bagaimana tidak sistem online membutuhkan waktu yang bisa lama bisa cepat tergantung kuota dan sinyal.
Dan dampak dari covid 19 pula aku mengenal Om Jay, belajar menulis, membuat blog, sampai meresum.
Ternyata MENULIS BARENG OM JAY, mengantarkanku mengambil kesimpulannya bahwa ada 3 hal manfaat yang dapat kita petik dari belajar menulis, yaitu:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan
2. Melatih ketajaman berkonsentrasi
3. Memperbanyak saudara dan menambah rijki.
Sesuai dengan ajaran islam, memang benar semakin banyak kita bersilaturahmi, akan semakin banyak menambah rijki, bagaimana tidak??? Dari yang tadinya kita tidak tahu BLOG jadi tahu, dari yang tadinya tidak bisa meresum dengan baik, jadi bisa. Dari yang tadinya tidak tahu cara memberikan pembelajaran jarak jauh jadi bisa, dan masih banyak manfaat lain yang kita dapatkan dari belajar menulis.
Dan yang paling utama adalah ternyata benar, dengan menulis menggunakan buah pikiran sendiri lebih mengasyikkan ketimbang jadi plagiat mencontoh hasil karya orang lain. Dwngan menulis sendiri, ide-ide kita muncul dengan sendirinya tanpa terasa aku bisa menuangkan kata hatiku sesuai keinginanaku.
Semoga tulisanku bermanfaat bagi sesama, aamiin.
