TUGAS : RESUM KE-15
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Jumat, 3
Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : DR. Naim
Moderator : Sri Sugiastuti
KUNCI-KUNCI
PENTING DALAM MENULIS
Malam
ini yang akan menjadi nara sumber adalah DR. Naim. Beliau berpendapat bahwa
guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar
kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang
berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Dan
salah satu kunci penting peningkatan guru adalah dengan membangun budaya
literasi yaitu budaya membaca dan menulis.
Kunci
adalah alat untuk membuka, agar kunci berfungsi maka harus dipraktekan. Adapun
kunci-
A.
MOTIVASI.
Motivasi menulis dapat berupa:
1.
Motivasi karir
Motivasi merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi
guru, jadi semakin mahir menulis maka semakin lancar dalam berkarir.
2.
Motivasi materi
Mativasi materi bertujuan untuk mendapatkan honor yang didapat dari
penjualan buku dari percetakan. Namun hanya minoritas yang mendapatkannya.
3.
Motivasi politik
Motivasi ini ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
4.
Motivasi cinta
Motivasi ini dilakukan semata-mata karena rasa cinta terhadap
menulis
B.
MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH
Menulis merupakan anugerah karena:
1.
2.
Banyak yang mampu menulis tapi tidak mau menulis.
Ada
beberapa hal yang menyebabkan mengapa masih ada
1.
Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang
2.
Tidak menulis karena
3.
Menulis dengan
4.
Begitu mendapatkan tugas langsung
C.
MENULIS BANYAK MEMBERIKAN
Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Om Jay yang seorang
blogger youtuber dan guru kita semua mengatakan bahwa menulis setiap hari itu
telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Adapun keajaiban-keajaiban yang dapat kita rasakan dengan menulis:
1.
Mendapatkan banyak materi
2.
Sering diundang diberbagai forum
3.
Memiliki banyak teman
4.
Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan
5.
Tulisann adalah alat perekam yang ajaib.
D.
TIDAK MUDAH MENYERAH.
Menulis lima paragraf yang dilakukan setiap hari lebih baik
daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.
E.
BERJEJARING
Penulis jangan menepi walupuan sekarang karena Corona, tetapi bukan
berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikuti kegiatannya
dalam rangka berjejaring.
F.
MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA.
Menulislah setiap hari tanpa henti, lakukan secara terus-menerus.
Jika merasa tulisan tidak abaik maka dengan menulis setiap hari tulisan akan
otomatis menjadi baik.
KUNCI
adalah alat yang harus digunakan secara tepat agar dapat menghasilkan.
TUGAS : RESUM KE-16
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Senin, 6
Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : Edi S Mulyanta
Moderator : Sri Sugiastuti
DUNIA PENERBITAN
Dunia
penerbitan adalah dunia bisnis sehingga yang dicari adalah keuntungan yaitu
duit atau UUD (ujung-ujung duit) yang didapat dari bisnis penerbitan. Outlet
utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko gurunya
sehingga menjadi ekosistem yang khas.
Bulan
Januari-Februari 2020 omzet toko buku masih normal, tidak ada tanda-tanda
terjadinya pusaran badai yang tidak terduga. Setelah pak Jokowi mengumumkan
masuknya Corona di Indonesia, benih badai besarpun tersemai dan membesar dengan
deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan mendadak
terhenti. Dengan pemberlakuan PSBB di beberapa daerah, otomatis toko buku
andalan penerbit yaitu Gramedia, terhenti sama sekali hingga omzet terjun bebas
berkisar 80-90% penurunannya.
Outlet
yang tertutup, menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi
bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke
sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di
Toko Buku. Setelah 3 bulan parkir di Pitstop dan beberapa daerah telah
memetakan pandemi dengan baik dan berani bergerak, di bulan Juni-JuliGramedia
sebagai outlet toko buku membuka gerainya hingga mencapai 80% diseluruh
Indonesia yang berakibat bergeraknya semangat para penerbit untuk memulai new
normal.
Pengalaman
identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos. Kesiapan
penulis dalam menuliskan materi dalam sebuah buku menjadi tantangan tersendiri,
mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah.
Sehingga penerbit harus melakukan identifikasi terhadap:
1.
Penulis yang berkompeten
2.
Buku-buku pendidikan, yang mempunyai pasar sangat stabil setiap
tahunnya
3.
Mengurangi biaya produksi dengan memarkirkan 50% mesin-mesinnya.
4.
Mengurangi jam kerja karyawan.
Media
WA yang dikelola Om Jay, merupakan latihan yang bagus sekali untuk menyiapkan
keahlian dalam mengungkapkan apa yang dipikirkan kedalam tulisan, sehingga diinterprestasi
oleh pembacanya. Oleh karena itu menulis perlu proses, latihan dan kemauan,
untuk merangkai dan mengolah kata yang akan dituangkan kedalam tulisan. Dan
blog merupakan jalur yang sangat bagus untuk mulai menulis, karena dalam blog
tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan.
Penerbit
akan selalu melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan, sehingga kemurnian
keputusannya didasarkan oleh semata-mata bisnis. Sehingga terkadang tulisan
yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business
process nya saja, bukan writing processnya. Oleh karena itu kiat-kiat agar
tulisan kita dapat diterbitkan, yang harus dilakukan adalah:
1.
Melihat visi misi penerbitannya
2.
Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan
3.
Buku-buku best seller yang biasanya dipampang di toko buku di rak
Best Seller.
Kita
awali dengan tulisan sesuai tema yang kita sukai secara terstruktur disebarkan
ke lingkuangan teman. Jika sudah yakin dan percaya diri, buatlah proposal ke
penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit.
Kemudian berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Karena penerbit agak
kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang belum terekam di
datanya.
Mengingat
kedepan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing
offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya, dan media-media buku akan
semakin banyak menghiasi dunia pendidikan langkah yang harus kita lakukan
adalah PERSIAPAN dengan cara:
1.
Mendokumentasikan pencarian keilmuan
2.
Mewariskan agar dapat dikembangkan dikemudian hari.
3.
Mengirim ke perpustakaan Nasional
Buku-buku
yang tidak lekang oleh jaman adalah:
1.
Buku Pelajaran
2.
Buku Anak
3.
Buku Motivasi dan Agama
4.
Buku Fiksi
Harapan
beliau karena dunia tulis menulis tidak akan mati, maka teruslah berkarya
bagaimanapun keadaannya, karena diluar sana masih
TUGAS : RESUM KE-17
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Senin, 10
Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator : Om Jay
PENERBITAN BUKU
Publikasi
bagi akademisi, untuk apa? Semua orang bisa menulis untuk tidak diterbitkan.
Rata-rata penulis berorientasi pada:
1.
Provit, royalti yang banyak
2.
Nirlaba, Pengabdian
3.
Branding, promosi diri
4.
Regulasi kenaikan pangkat
Tangga
guru:
1.
Tidak mau menulis (tidak mungkin ikut workshop)
2.
Tidak bisa menulis (karena pernah kuliah)
3.
Akan menulis (menghasilkan buku untuk diterbitkann)
Industri
menuju pada ekosistem, ekosistem berasal dari kata ekonomi, ekonomi
ujung-ujungnya adalah uang artinya penerbit adalah perusahaan yang mencari
keuntungan untuk karyawannya, jadi tidak sembarangan dalam menerbitkan buku
yang tidak akan mendatangkan keuntungan.
Ada
empat komponen/steak holder:
1.
Penerbit
2.
Penyalur
3.
Pembaca
4.
Penulis
Keuntungan
terbesar didapat:
Jika
harga buku 100.000 formulasinya:
Toko
buku 30.000 (30%)
Penulis
10 %
2-3%
diterima penerbit x buku-buku yang dicetak. Sehingga menjadi banyak
Penerbit
bisa bertahan karena sudah dapat dari pengalihnya. Kalau bukunya tidak laku
yang rugi adalah penerbit, sedangkan penulis hanya berkurang royaltinya.
Penghambat
literasi pertumbuhan industri penerbitan:
1.
Minat baca kurang, karena:
a). Budaya baca
b). Kurangnya bahan bacaan
c). Kualitas bacaan
2. Minat tulis kurang, karena cenderung:
3. Apresiasi hak cipta:
Proses naskah menjadi buku. Langkah-langkahnya:
1.
Kirimkan ke penerbit
2.
Oleh penerbit di evaluasi
3.
Diminta soft copy lengkapnya
4.
Tanda tangan perjanjian
5.
Mending dikirim lewat print out/hard print dengan catatan harus
ada, TOC/daftar isi harus lengkap judul, penulis, sinopsis harus ada. Prosesnya
edit, setting, cetak dijual.
Judul harus membangkitkan minat baca
karena itu cover, judul sinopsis sangat penting.
Ciri-ciri penerbit yang baik:
1.
Memiliki visi dan misi yang jelas
2.
Memiliki bussines core lini produk tertentu
3.
Pengalaman penerbit
4.
Jaringan pemasaran
5.
Memiliki percetakan sendiri
6.
Keberanian mencetak jumlah eksemplar
7.
Kejujuran dalam pembayaran royalti
Yang
penulis peroleh adalah:
1.
Peningkatan finansial ( dari royalti, diskon, seminar/mengajar)
2.
Penignkatan karir
3.
Kebutuhan batin
4.
Reputasi
Sistem Penilaian di Penerbit:
1.
Editorial
2.
Peluang potensi pasar
3.
Keilmuan
4.
Reputasi penulis
Naskah
yang diterima penerbit:
1.
Tema tidak populer reputasi penulis populer
2.
Tema populer penulis populer
3.
Tema tidak populer penulis tidak populer
4.
Tema populer penulis tidak populer
Untuk
TUGAS : RESUM KE-18
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Senin, 13
Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : Drs. Jumanto, M.Pd
Moderator : @Sri Sugiastuti
MENULIS NON BUKU PELAJARAN
Nara
sumber malam seorang pengawas sekolah yang berasal dari kabupaten Rembang,
merangkap sebagai ketua PGRI Kabupaten Rembang. Beliu menghimbau agar kita
menulis dan tidak usah dipikir terlalu dalam. Kreativitas menulis dimotivikasi
dari mencari nama. Motiv penulis pemula adalah motiv senang yang merupakan
motif tertinggi karena dipengaruhi oleh religius.
Untuk
mengawali menulis, dengan membuat outline/kerangka. Pertanyaan mendasar yang
harus direnungkan sebelum menulis agar buku yang ditulis baik dan benar adalah:
1.
Buku apakah yang akan ditulis?
2.
Untuk siapa buku ditulis?
Untuk
itu buku bisa dibedakan berdasarkan:
1.
Bentuknya, ada:
a.
Buku cetak yaitu karya tulis yang berupa teks, gambar atau gabungan
dari keduanya yang dipublikasikan dalam bentuk cetak.
b.
Buku elektronik yaitu karya tulis yang berupa teks, gambar, audio,
video atau gabungan dari keseluruhannya yang dipublikasikan dalam bentuk
elektronik.
Jenis, ada dua yaitu:
a.
Buku pendidikan
b.
Buku umum
3.
Isi, ada buku:
a.
Pengetahuan
b.
Informasi
c.
Hiburan.
Buku
yang digunakan oleh satuan pendidikan ada yang berupa:
1.
Buku teks pelajaran
2.
Buku nonteks pelajaran yaitu buku pengayaan untuk mendukung proses
pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan, biasanya terdapat di perpustakaan
sekolah.
Menulis itu mudah, jika
sewaktu-waktu timbul ide tulislah pokok-pokoknya kemudian dilanjutkan menulis
di outline. Tulislah ide-ide tersebut dan di akhir penulisan barulah diarahkan
ke arah pembacanya. Menulislah diawali dari outline, menulislah terus agar
menjadi lancar. di akhir menulis kita akan mendapatkan kesenangan apakah itu
dari jabatan/karir ataupun nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa.
Dengan menulis kita akan menjadi:
1.
Kaya
2.
Senang karena mendapat jenang
3.
Nama yang akan dikenang
Suka duka menulis menurut beliau
adalah:
1.
Sukanya menulis:
a.
Mendapatkan pendapatan melebih jumlah gaji PNS guru selama masa
kerja 30 tahun
b.
Mendapatkkan reputasi dan karir
c.
Hati selalu senang
2.
Adapun dukanya menulis adalah:
a.
Ada beban meninggalkan tugas mengajar disaat menghadiri undangan
pelatihan
b.
Tidurnya sangat kurang rata-rata hanya 3 jam sehari.
Hasil
kesimpulan materi kali ini sebagai berikut;
1.
Menulislah menulis dan menulis
2.
Tulislah tema-tema yang ada disekeliling kita
3.
Jagalah motivasi dalam menulis agar tetap bersemangat menulis.
4.
Sebagai guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku karena
setiap KD dapat dikembangkan menjadi satu buku pengayaan.
5.
Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual, tulisan
mempunyai hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan
penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda. Dengan outline dapat menghindari
penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih dan memudahkan penulis mencari
materi pembantu
6.
Disaat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit yang
sedang membara.
7.
Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan pembaca
buku kita. Sesuaikan dengan jenjang
8.
Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangkan menjadi
buku pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran jarak
jauh.
9.
Kendala kita dalam menulis adalah MALAS.
10. Untuk menjadi penulis bukan
ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis dan menulis
akhirnya terampil menulis.
TUGAS : RESUM KE-19
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Rabu, 15
Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : M. Anwar Djaelani
Moderator : @Sri Sugiastuti
CAKAP MENULIS DARI ARTIKEL KE BUKU
Pak
Anwar menulis artikel sejak tahun 1996. Menulis artikel adalah sebuah
ketrampilan. Semakin giat menulis akan semakin bagus. Trampil menulis artikel
dapat bermuara untuk cakap menulis buku. Banyak membaca adalah modal utama
menulis. Dengan sering membaca seseorang akan mendapatkan:
1.
Pengetahuan/wawasan baru.
2.
Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan
3.
Kaya dengan perbendaharaan kata.
Tema
tulisan banyak terdapat di sekitar kita, dapat pula
1.
Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik
2.
Orisinal gagasan
3.
Kekuatan argumentasi
4.
Kecermatan berbahasa.
Tema
akan datang mengalir deras jika sudah membiasakan menulis, bahkan nyaris
disetiap kita membaca, melihat atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”,
biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya. Setelah tema ditetapkan, buat
outline (kerangka karangan) untuk memudahkan pengembangan penulisan.
ALUR
menulis terangkai dalam
1.
Pendahuluan, memuat tentang
2.
Pembahasan, menguraikan pemaparan dan menganalisis pendahuluan
3.
Penutup. Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan
analisis.
Contoh
outline, “tetap berseri-seri belajar di masa pandemi”, :
·
Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
·
Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragaraf)
·
Sekilas covid-19 (1 paragaraf)
·
Dampak negatif covid-19 di dunia pendidikan (3 paragaraf)
·
Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
·
Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
·
Penutup/kesimpulan; tetap potimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total
ada 16 paragraf.
JUDUL
terdiri dari 4 kata dan mengandung RIMA yaitu perulangan bunyi.
Langkah-langkah membuat paragraf:
1.
Lead penggoda.
Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang
akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah
penggugah rasa ingin tahu pembaca ke gagasan utma sang penulis.
Ada tiga gaya lead:
a.
Gaya menggoda dengan pertanyaan
b.
Gaya dengan kutipan pemikat
c.
Gaya narasi deskriptif
2.
Pembahasan nan menawan.
Berisi tentang analisis masalah yang kita angkat. Pembahasan harus
sistematis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap
dengan sentuhan populer.
Penutup yang menggugah
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang
dikupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit.
Panjang
artikel secara umum sepanjang 6000 karakter. Jika sudah terbiasa menulis
artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku. Tangga menulis buku:
1.
Merancang dan menulis buku, dengan:
a.
Menetapkan tema yang akan diangkat
b.
Membuat daftar isi
c.
Memulai menulis.
2.
Menghimpun artikel menjadi buku. Adapun langkah-langkahnya:
a.
Edit ulang, dengan mencamtumkan tanggal kejadian
b.
Jika diperlukan, buatlah rubrikasi.
Rumus
membuat buku adalah 3M yaitu mulai, mulai dan mulailah.
TUGAS : RESUM KE-20
MATERI : MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
NAMA : SURDIJANTI, S.Pd
UNIT
KERJA : SMP NEGERI 8 PURWOKERTO
ANGKATAN : 11
Hari/tgl : Jumat,
17 Juli 2020
Waktu : 19.00 – 21.00 WIB
Nara
Sumber : Trainer Amir Faisal
Moderator : Sri Sugiastuti
HYNOWRITINGr
Nara
sumber malam ini seorang Business Coach, trainir/praktisi NLP, beliau juga
aktif di Kadin Komite Timur Tengah dan juga menjadi wakil Ketua Umum Pengurus
Pusat Asprindo. Beliau juga hingga kini sudah mempubish 14 buku yang
diterbitkan oleh Gramedia Group, Change, Farisma Publishing dan lain-lain.
Sesi tanya jawab.
1.
Tulisan yang banyak disukai oleh pembaca? (dari Katmi Palangkaraya)
2.
Bagaimana cara menembus ke penerbit agar tulisan diterima?
3.
Apakah mengutip tulisan dari internet termasuk plagiat?
4.
Bagaimana cara menumbuhkan percaya diri untuk menulis diusia senja?
(dari Aning,Pati)
5.
Bagaimana menghilangkan rasa kurang percaya diri? (dati Lusi)
6.
Apakah pihak yang berkonflik tidak marah? (dari Ni Ketut Suastiwi,
Bali)
7.
Konsep hipnowriting secara garis besar seperti apa? ( dari Sri,
Bantul)
Jawaban:
1.
Agar melihat tayanga video ke 1
2.
Untuk Gramedia grup tidak boleh kopas dari internet. Kalau
referensi bisa.
3.
Disarankan agar menyimak artikel Belajar Hipnowriting
Dalam media apapun, hindari penyebutan nama jika berkonotasi
negatip bahkan narasi kisahnya juga harus disamarkan.
5.
Pada video 2 mencurahkan uneg-uneg, dimaksudkan untuk latihan
menghilangkan anggapan bahwa
Pertanyaan
dari pak Amir Faisal, bagaimana menuntaskan bagian ending?
Jawaban:
1.
Jika menulis jangan terlalu banyak mikir, pokoknya caruhat saja apa
yang ada dalam sanubari. Baru dibaca ulang ulang.
2.
Jangan takut kehilangan ide selama masih fokus pada masalah
3.
Membuat ending memang gampang-gampang susah. Semakin tinggi membuat
target akan semakin sulit mengakhiri buku. Karena itu sederhanakan masalah.
4.
Diksi akan semakin menggigit, sejalan dengan semakin sering
menulis. Jika sudah menulis 7000 jam keatas otomatis diksi semakin bagus
Pertanyaan
dari Dri Mulyanti , SMKN 1 Kademangan Kab. Blitar Jawa Tengan, trik menulis
opini dalam surat kabar seperti apa? Supaya argumen atau opini tepat sasaran
dan diterima?
Jawaban:
sebaiknya mencari model gaya-gaya penulisan yang viral dan disukai orang
banyak. Kemudian pilih yang genrenya paling cocok dengan selera.
Berdasarkan
tanya jawab tersebut, yang dimaksud dengan hipnowriting adalah cara
menghipnotis pembaca melalui teknik penulisan yang persuasif. Sehingga si
pembaca akan selalu mempunyai rasa penasaran karenanya dia akan selalu dan
selalu membaca hingga tamat. Dengan demikian si penulis berhasil.
Tulisan
yang menghipnotis artinya tulisan yang dapat mempengaruhi seseorang melalui
sugersti yang ada dalam tulisan. Hupnowriting termasuk kategori waking
hypnosis, yaitu cara melakukan hipnotis seseorang tanpa menidurkannya, dalam
artian penembusan kritis pikiran sadar dan diikuti dengann diterimanya suatu
sugereti atau pemikiran. Oleh karena itu jika ingin tulisan bisa menghipnotis
pembaca, usahakan agar:
1.
Inspiratif
2.
Unik
3.
Sensaional
4.
Kontroversial
5.
Mengandung misteri
6.
Probelm solving
7.
Mengikuti trend
Pendapat
secara umum, tulisan dibuat menggunakan peta mental, sementara pembaca
masing-masing mempunyai peta mental yang berbeda. Dan secara umum orang suka
dibuat penasaran/corious, disanjung, diberi harapan, dikasih model/contoh dan
seterusnya.